Archives

All posts for the month March, 2017

REVIEW JURNAL Akuntansi Internasional, Perkembangan Akuntansi Internasional, Akuntansi Komparatif Eropa

Published March 31, 2017 by bebellarizki

Nama Kelompok :

  • Bella Rizki
  • Bilquita Polii
  • Eva Erviana
  • Gerald Yosat
  • Putri Lidya Vega

 

Review Jurnal

 

Tema : Akuntansi Internasional

Nama : A.A.Ngr. Yudi Surya Kusuma & I Kadek Sumad

Judul : DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO.16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT “X”

Metode : Metode penelitian menggunakan deskriptif komparatif dengan menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan PT. “X” periode 2011

Hasil penelitian : Hasil dari penelitian ini, diketahui bahwa dampak yang ditimbulkan adalah adanya koreksi fiskal yang menyebabkan nilai laba kena pajak berbeda dengan nilai laba menurut akuntansi. Dampak lain yang ditimbulkan adalah pada saat koreksi fiskal terdapat koreksi fiskal berupa beda tetap dan beda waktu secara bersamaan, sedangkan pada saat menggunakan SAK hanya terdapat beda waktu saja. Penting bagi PT. “X” untuk memilah koreksi fiskal berupa beda tetap dan beda waktu tersebut khususnya beda waktu karena beda waktu akan menjadi dasar pada pajak tangguhan di periode berikutnya.

Kesimpulan : Diperoleh kesimpulan bahwa dampak yang ditimbulkan dari penerapan IFRS khususnya IAS No. 16 terhadap penentuan laba kena pajak adalah adanya koreksi fiskal yang menyebabkan nilai laba kena pajak berbeda dengan nilai laba menurut akuntansi. Dampak lain yang ditimbulkan oleh penerapan IFRS khususnya IAS No. 16 ini adalah pada saat koreksi fiskal terdapat koreksi fiskal berupa beda tetap dan beda waktu secara bersamaan, sedangkan pada saat sebelum menggunakan IFRS, hanya terdapat beda waktu saja dalam koreksi fiskal terhadap penyusutan aktiva tetap yang dikarenakan oleh perbedaan pengakuan masa manfaat oleh akuntansi dan fiskal. Dalam koreksi fiskal tersebut terdapat dua macam koreksi secara bersamaan, yaitu koreksi berupa beda tetap dan beda waktu. Koreksi berupa beda tetap muncul karena adanya penilaian kembali aktiva tetap, sedangkan beda waktu muncul karena adanya perbedaan pengakuan masa manfaat aktiva tetap oleh PT. “X” dan oleh fiskal. Koreksi fiskal berupa beda tetap dan beda waktu ini perlu dipilah karena apabila koreksi fiskal berupa beda tetap dan beda waktu ini tidak dipilah, maka akan mengakibatkan laporan keuangan yang menyesatkan bagi pembacanya.

Tema : Perkembangan Akuntansi Internasional

Nama : Rindu Rika Gamayuni

Judul : PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

Volume : vol.14 No.2, Juli 2009

Hasil penelitian : Standar Akuntansi Keuangan Indonesia perlu mengadopsi IFRS karena kebutuhan akan info keuangan yang bisa diakui secara global untuk dapat bersaing dan menarik investor secara global.

Kesimpulan : Saat ini, adopsi yang dilakukan oleh PSAK Indonesia sifatnya adalah harmonisasi, belum adopsi secara utuh, namun indonesia mencanangkan akan adopsi seutuhnya IFRS pada tahun 2012. Adopsi ini wajib diterapkan terutama bagi perusahaan publik yang bersifat multinasoinal, untuk perusahaan non publik yang bersifat lokal tidak wajib diterapkan.

 

 

Tema : Akuntansi Komparatif Eropa

Nama : Arif Darmawan

Judul : Pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan di Inggris dan Jerman

Volume : vol. 3, no. 1 /  46-54

Hasil penelitian :

–   Pengujian antara variabel dummy dengan variabel ERC  menunjukan nilai koefisien variabel dummy adalah sebesar 0,266 dengan tingkat signifikansi 0,05.

– Pengujian terhadap variabel interaksi antara variabel dummy dengan variabel laba  menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,111 dengan tingkat signifikansi 0,05.

Kesimpulan :

–  Variabel dummy mempengaruhi secara signifikan positif terhadap variabel ERC. Artinya investor menganggap bahwa adopsi IFRS mampu menaikkan value relevant informasi akuntansi dan kemudian menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan.

–  Informasi laba direspon secara positif lebih tinggi oleh pasar pada periode setelah adopsi IFRS dibandingkan pada periode sebelum adopsi IFRS